Rabu, 16 Maret 2016

Masih Ragukah Anda Bermadzhab

MENGAMBIL PENDAPAT LANGSUNG DARI ALQURAN DAN HADIS Dalam kunjungannya ke Aceh, Syekh Adnan Al-Afyouni yang merupakan Mufti Damaskus Suriah sempat menyampaikan ceramah subuh di Mesjid Lingke Banda Aceh. Setelah tausiyah beliau membuka sesi tanya jawab. Salah seorang jamaah ada yang bertanya bagaimana pendapat Syeikh tentang "mengambil hukum langsung dari Alquran dan hadits tanpa melihat pendapat ulama mazhab" Syeikh Afyouni setelah memuji Allah dan bershalawat memberikan jawaban bahwa mengambil hukum langsung dari Alquran dan hadis tanpa ilmu adalah sebuah kesalahan. Lalu beliau memberikan sebuah contoh hadis berikut : حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو التَّيَّاحِ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُخَالِطُنَا حَتَّى يَقُولَ لِأَخٍ لِي صَغِيرٍ يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu At Tayyah dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa bergaul dengan kami, hingga beliau bersabda kepada saudaraku yang kecil: "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan oleh Nughair (nama burung)?" (HR. Bukhari) Beliau katakan, "apa yang bisa kalian dapatkan dari hadis tersebut? " Jamaah sejenak hanya saling pandang kebingungan, ya jelas saja. Memang nya apa yang bisa diambil hukum dari hadis "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan oleh burung Nughair? " 
Dilihat secara zahir tidak ada perintah dalam hadis tersebut, tidak ada larangan, tidak ada anjuran, hanya sebuah pertanyaan sederhana. Betul? Kemudian beliau melanjutkan, dari satu hadis sederhana seperti ini Imam Syafii mengistimbath-kan lebih dari 50 hukum. 
Beberapa diantaranya adalah :
1. Boleh nya bercanda 
2. Boleh mengulang canda tersebut  
3. Boleh bercanda dengan anak kecil
4. Boleh mengunjungi orang yang pernah dibecandakan
5. Anjuran agar bergaul dengan baik 6. Anjuran berlemah-lembut dengan keakraban. 
7. Boleh nya men-tasghir (nama Umar di-tasghir menjadi Umair) 
8. Boleh memanggil nama dengan nama yang ditasghir ........ 
Beliau hanya menyebutkan beberapa saja, lalu beliau menarik nafas seraya berkata, apa masih ada dari kita yang merasa lebih hebat dari ulama dalam mengambil hukum dari Alquran dan hadis sehingga lebih memilih pendapat sendiri daripada pendapat ulama?

Itulah beberapa catatan kecil tentang perjalanan dakwah Syekh Adnan Al-Afyouni ke Aceh yang sempat ditulis oleh Ust Suryandi dan juga sempat Alfaqir dengarkan secara langsung. Semoga nasehat ini membuat kita semakin tawadhu' hingga tau dimana posisi kita kala dibandingkan dengan para Imam Mujtahid. Mudah-mudahan kita tidak latah menginterpretasi Alquran dan hadis hingga terkadang pemahaman itu tidak sesuai dengan maksud sebenarnya. Maka serahkanlah semua itu kepada para Ulama lewat mazhab fikih mereka, Insyaallah kita akan menjadi golongan yang selamat... Foto: Menemani rombongan Syekh Adnan melihat situa tsunami Aceh dimana beliau ikut mendoakan Aceh dan korban tsunami.

sumber : Tgk Muhammad Iqbal Jalil

0 komentar

Posting Komentar